Dekubitus
Pemicu:
Seorang laki-laki umur 24 tahun, sudah dirawat di klinik selama satu minggu akibat fraktur kedua femur, pasien memakai alat traksi skeletal untuk menjaga alighnment dan immobilisasi tulang yang fraktur. Pasien mengeluh terasa panas, gatal dan perih dibagian punggung. Hasil pemeriksaan tanda vital: tekanan darah 100/700 mmHg, frekuensi jantung 76x/menit, frekuensi nafas 16x/menit, suhu tubuh 37,8 derajad celcius. Hasil pengkajian fisik: konjungtiva pucat, luka operasi pada kedua femur dan pin site dibalut dressing.
More Info :
Pada bagian scapula, sacrum, dan tumit kaki terlihat berwarna kemerahan dan abrasi epidermis. Tinggi badan 175cm, berat badan 58kg, tempat tidur pasien 3 crank, diatas tempat tidur dialasi oleh busa setebal 12cm dan dilapisi oleh satu lembar linen dari bahan katun, berbentuk cekung dibawah posisi bokong pasien.
Analisa masalah?
Pasien mengalami Dekubitus
Learning Issue
Definisi Dekubitus
Dekubitus adalah kerusakan/kematiankulit sampai jaringan dibawah kulit bahkan menembus otot sampai mengenai tulang akibat adanya penekanan pada suatu area secara terus menerus sehingga mengakibatkan gangguan sirkulasi darah setempat. Apabila ini berlangsung lama, hal ini dapat menyebabkan insufisiensi aliran darah, anoksia atau iskemi jaringan dan akhirnya dapat mengakibatkan kematian sel.
Etiologi
1. Faktor Intrinsik: penuaan (regenerasi sel lemah). Sejumlah penyakit yang menimbulkan seperti DM, status gizi, underweight atau kebalikannya overweight, anemia, hipoalbuminemia, penyakit-penyakit neurologic dan penyakit-penyakit yang merusak pembuluh darah, keadaan hidrasi/cairan tubuh.
2. Faktor Ekstrinsik: kebersihan tempat tidur, alat-alat tenun yang kusut dan kotor, atau peralatan medic yang menyebabkan penderita terfiksasi pada suatu sikap tertentu, duduk yang buruk, posisi yang tidak tepat, perubahan posisi yang kurang.
Klasifikasi
1. Stadium Satu
a. Adanya perubahan dari kulit yang dapat diobservasi. Apabila dibandingkan dengan kulit normal, maka akan tampak salah satu tanda sebagai berikut: perubahan temperature kulit.
b. Perubahan konsistensi jaringan.
c. Perubahan sensasi (gatal atau nyeri)
d. Pada orang yang berkulit putih, luka mungkin kelihatan sebagai kemerahan menetap. Sedangkan pada kulit yang gelap, luka akan kelihatan sebagai warna merah menetap, biru atau ungu.
2. Stadium dua
Hilangnya sebagian lapisan kulit yaitu epidermis atau dermis, atau keduanya. Cirinya adalah lukanya superficial, abrasi, melepuh, atau membentuk lubang yang dangkal.
3. Stadium tiga
Hilangnya lapisan kulit secara lengkap, meliputi kerusakan atau nekrosis dari jaringan subcutan atau lebih dalam, tapi tidak sampai pada fascia. Luka terlihat seperti lubang yang dalam.
4. Stadium empat
Hilangnya lapisan kulit secara lengkap dengan kerusakan yang luas, nekrosis jaringan, kerusakan pada otot, tulang atau tendon. Adanya lubang yang dalam serta saluran sinus juga termasuk dalam stadium IV dari luka tekan.
Faktor Resiko
1. Mobilitas dan aktivitas
2. Penurunan sensori persepsi
3. Kelembapan
4. Tenaga yang merobek
5. Pergesekan
6. Nutrisi
7. Usia
8. Tekanan arteriolar yang rendah
9. Stress emosional
10. Merokok
11. Temperatur kulit
Manifestasi Klinis
1. Tanda cidera awal adalah kemerahan yang tidak menghilang apabila ditekan ibu jari.
2. Pada cidera yang lebih berat dijumpai ulkus dikulit.
3. Dapat timbul rasa nyeri dan tanda-tanda sistemik peradangan, termasuk demam dan peningkatan hitung sel darah putih.
4. Dapat terjadi infeksi sebagai akibat dari kelemahan dan perawatan di Rumah Sakit yang berkepanjangan bahkan pada ulkus kecil.
Pemeriksaan penunjang
1. Kultur: pertumbuhan mikroorganisme tiruan atau sel-sel jaringan
2. Albumin serum: protein utama dalam plasma dan cairan serosa lain
Penatalaksanaan
1. Observasi kulit
Pemeriksaan dengan dengan cara inspeksi visual dan taktil pada kulit. Observasi dilakukan untuk menentukan karakteristik kulit normal pasien dan setiap area yang potensial atau actual mengalami kerusakan. Bagian yang diberikan perhatian khusus yaitu pada daerah dibawah gibs, traksi, balutan, tongkat penompang, penyangga leher, atau peralatan orthopedi lain. Tanda peringatan dini yang menunjukan kerusakan jaringan akibat tekanan adalah lecet atau bintil-bintil pada area yang mengganggu beban berat tubuh dan mungkin disertai hiperemia. Permukaan tubuh yang paling terbebani berat badan ataupun tekanan merupakan area beresiko tinggi terjadi dekubitus. Observasi ini harus terus dilakukan agar luka dekubtus yang sudah ada tidak semakin parah.
2. Mobilisasi
Pasien harus mempunyai rentang gerak yang adekuat untuk bergerak secara mandiri ke bentuk posisi yang lebih terlindungi. Kemandirian mobilisasi pasien sering mengubah posisinya dan melakukan tindakan dapat menghilangkan tekanan yang dialaminya. Dengan begitu luka dekubitus tidak bertambah luas.
3. Status nyeri
Untuk mempercepat penyembuhan luka dekubitus, maka pemberian nutrisi harus adekuat
4. Nyeri
Manajemen nyeri dalam perawatan pasien luka dekubitus
5. Infeksi
Dapat diberikan antipiretik dan antibiotic spectrum luas untuk mengatasi infeksinya. Bila dapat dikultur, maka antibiotic diberikan sesuai kultur
Daftar Pustaka
Nurarif, Amin Huda.
2015. Aplikasi Askep Berdasarkan Diagnosa
Medis&NANDA.
Yogyakarta: MediAction
Comments
Post a Comment